LOWONGAN KERJA PART TIME
Bagi Anda yang membutuhkan penghasilan tambahan, ada lowongan pekerjaan part time di daerah Ledeng. Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi 08973232327.
Serba Serbi Kehidupan
Cinta, benci, pahit dan manisnya hidup itu adalah sebuah anugerah.
Rabu, 17 Desember 2014
Minggu, 07 Desember 2014
Jumat, 28 November 2014
ARTIKEL
MEDIA
SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI YANG INTENSIF DALAM MEMBANGUN INTEGRASI UNTUK
MEWUJUDKAN SOLIDARITAS KEBANGSAAN
Suatu
negara pasti ingin agar negaranya itu menjadi negara yang maju dan menjadi
negara yang masyarakatnya hidup rukun. Selain itu, suatu negara ingin agar
menjadi negara yang memiliki integrasi serta masyarakat dalam negaranya
memiliki solidaritas kebangsaan yang tinggi agar dapat terwujud suatu negara
yang penuh dengan kemakmuran. Namun, kemajuan suatu negara itu sulit untuk
diwujudkan. Banyak hal-hal yang harus dipahami agar negara itu bisa maju.
Negara
yang maju adalah negara yang memiliki solidaritas kebangsaan yang tinggi. Tanpa
solidaritas kebangsaan, suatu negara tidak akan maju karena terdapat banyak
konflik dalam negaranya. Mengapa terjadi konflik? Karena suatu negara yang
tidak memiliki solidaritas kebangsaan baik antarmasyarakat atau antara
masyarakat dengan pemerintah akan mudah berseteru. Konflik terjadi karena
adanya ketidaksesuaian yang tidak bisa ditoleransi, maka masyarakatnya itu akan
berbuat semaunya tanpa memikirkan hal-hal yang penting bagi bangsanya,
masyarakat tersebut akan lebih memikirkan hal-hal yang penting bagi dirinya
sendiri tanpa memikirkan hal tersebut berpengaruh buruk atau tidak terhadap
negaranya. Selain itu, dalam negara yang masyarakatnya tidak memiliki
solidaritas kebangsaan, maka dalam kehidupan bernegara tidak akan mempedulikan
negaranya, sehingga akan menimbulkan terjadinya disintegrasi yang berawal dari
terjadinya diskomunikasi antara masyarakat dengan pemerintah dalam negaranya.
Disintegrasi
dalam suatu masyarakat harus dihindari bahkan harus dihilangkan. Disintegrasi
akan membawa suatu negara ke dalam kehancuran. Jika disintegrasi tetap terjadi,
maka masyarakat dalam suatu negara tidak akan bisa hidup rukun. Setiap hari
yang akan terjadi adalah perpecahan, sebab disintegrasi adalah tidak dapat
bersatu, baik antara masyarakat mau pun pemerintah. Maka dari itu, dalam
kehidupan bermasyarakat harus dibangun integrasi yang kuat agar tidak mudah
terpecah belah, karena jika sudah terpecah belah akan lebih sulit lagi untuk
mengintegrasikan kembali.
Untuk mengatasi disintegrasi dalam
suatu negara, maka yang harus dilakukan adalah mengintensifkan komunikasi,
karena komunikasi yang baik itu adalah komunikasi yang tidak hanya sekali,
tetapi komunikasi yang berkelanjutan secara berkala. Mengintensifkan komunikasi
dimulai dari komunikasi antarmasyarakat serta komunikasi antara masyarakat
dengan pemerintah dalam suatu negara. Dengan mengintensifkan komunikasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, maka akan mengurangi terjadinya
kesalahpahaman, baik antarmasyarakat atau antara masyarakat dengan pemerintah.
Namun jika kesalahpahaman telah terjadi, maka adanya suatu komunikasi yang
intensif akan dapat menyelesaikan permasalaan tersebut. Oleh karena itu, suatu
komunikasi yang intensif sangat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengintensifkan komunikasi adalah
akar dari solusi permasalahan disintegrasi dalam suatu negara. Dengan
mengintensifkan komunikasi akan mempermudah masyarakat dalam membangun integrasi. Jika integrasi telah
dibangun dengan kuat, maka solidaritas kebangsaan akan terwujud. Mengapa
demikian? Karena solidaritas kebangsaan itu bisa terwujud jika ada komunikasi
terlebih dahulu antarmasyarakat atau antara masyarakat dengan pemerintah. Tidak
mungkin solidaritas dapat muncul dengan sendirinya tanpa dibangun oleh
masyarakat dan pemerintah yang memerintah suatu negara. Setelah adanya
komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah, maka masyarakat akan memahami
seperti apa pemerintah itu, begitupun pemerintah akan memahami masyarakat. Sebaliknya
jika tidak ada komunikasi, maka akan terjadi disintegrasi yang membawa akibat
buruk bagi suatu negara, karena bisa menghancurkan suatu negara.
Komunikasi
yang intensif antara masyarakat dengan pemerintah akan terjadi melalui suatu
media. Media disini tentunya media informasi dan komunikasi, baik media cetak
mau pun media elektronik. Melalui media informasi, masyarakat akan mengetahui
hal-hal yang menyangkut tentang publik dan pemerintahan yang sedang berjalan.
Sedangkan melalui media komunikasi, masyarakat dapat mencurahkan aspirasinya
terhadap pemerintah dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Dalam
penggunaan media, banyak para elit politik yang menunjukkan hal-hal yang tidak
baik, dapat dilihat dari sikap para elit politik dalam partainya yang
menunjukkan ego masing-masing, secara tidak langsung sikap tersebut menunjukkan
tidak adanya solidaritas kebangsaan dalam diri mereka. Hal tersebut pula yang
menjadikan para elit politik kurang mendalam saat melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai wakil rakyat di negara ini.
Dengan
ditunjukkan sikap para elit politik yang tidak baik, ternyata menimbulkan
banyak permasalahan, seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Itu semua
terjadi karena para elit politik tidak puas dengan apa yang didapatkannya.
Padahal kemakmuran bangsa itu lebih penting dibanding memakmurkan diri sendiri
dan golongan dengan mengorbankan kemakmuran bangsa.
Bangsa
ini akan maju jika seluruh elemen bangsa ini dapat mewujudkan rasa solidaritas
terhadap bangsanya. Pemerintah harus peduli terhadap masyarakat, serta mengatasi
apa pun yang terjadi dan menimpa masyarakat. Dengan begitu, komunikasi antara
pemerintah dan masyarakat akan terjalin dengan baik. Jika pemerintah tidak
mempedulikan masyarakat, maka masyarakat pun tidak akan peduli terhadap
negaranya, serta komunikasi akan terhambat. Sehingga hal tersebut akan menunda
upaya membangun integrasi.
Membangun
integrasi tidaklah mudah. Dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dengan
masyarakat dalam membangun integrasi tersebut. Medialah yang berperan penting
dalam hal ini. Tentunya media yang dimaksudkan adalah media yang baik bukan
media yang berpengaruh buruk terhadap masyarakat. Media yang baik akan
memudahkan negara dalam membangun integrasi, karena pemberitaan yang dimuat di
media pun tidak berpengaruh buruk terhadap pemerintah mau pun masyarakat.
Namun, jika peran media dalam suatu negara buruk dan selalu memberitakan
hal-hal buruk, maka hal-hal buruk tersebut akan dilakukan pula oleh masyarakat.
Sehingga masyarakat yang melakukan hal-hal buruk itu berupa cerminan dari
berita-berita buruk yang selalu diberitakan media. Padahal seharusnya
pemberitaan yang diberitakan itu haruslah yang baik, yang bisa mengintegrasikan
bangsa ini agar dapat menjadi negara yang masyarakatnya memiliki solidaritas
kebangsaan yang tinggi.
Media
adalah alat komunikasi yang sangat penting bagi negara. Media dapat menjadi
alat pemersatu bangsa jika komunikasi melalui media dilakukan secara intensif
serta menggunakan hal-hal yang baik dalam melakukan komunikasi. Namun di sisi
lain, media justru dapat menjadi alat yang mempecah belah suatu negara, bahkan
dalam hitungan menit saja semua itu dapat dilakukan. Hal tersebut dapat terjadi
jika media disalahgunakan. Maka dari itu, agar dapat membangun integrasi
seharusnya suatu media jangan disalahgunakan, sehingga akan tercipta komunikasi
yang baik yang dapat mewujudkan integrasi dalam suatu negara.
Jumat, 31 Oktober 2014
Selasa, 28 Oktober 2014
ini ceritaku, mana ceritamu ?_?
...Tragedi
Minggu Pagi...
Minggu pagi di keramaian kota, semua
terasa sepi diantara orang-orang yang berlalu lalang. Orang-orang terlihat
penuh tawa menikmati kesejukan hari, sedangkan aku? Aku tak karuan hari ini.
Padahal mentari telah menyambut kehadiran diriku dengan senyumannya, tapi
kenapa aku tak bisa berbalas senyum? Kenapa aku tak bisa nikmati keindahan ini?
Tuhan, kenapa dengan hatiku? Memang, aku merasa hatiku beku, tak bisa mencair,
tak bisa merasakan apa yang seharusnya ku rasakan. Hatiku gundah sepenuhnya
karena dia yang menjatuhkan hatiku ke dalam hatinya, tapi dia tak bisa
melabuhkan hatinya dihatiku. Aku senang dan aku bahagia bisa mengenalnya, tapi
kenapa harus saat ini? Saat hatiku dan hatinya telah ada yang mengisi.
Ya, Tuhan memang adil, tapi sebenarnya
siapa yang salah, aku? Ataukah perasaanku yang salah? Atau pikiranku yang tak
bisa berpikir jernih? Sepertinya pikiranku mulai melemah. Huft, ya, aku sadari,
ku suka dirinya.. mungkin aku salah.. -_- sudah..sudah.. tak usah memperpanjang
masalah. Aku harus sadar diri, aku siapa? Dan dia untuk siapa? Mungkin aku tak
pantas dengannya..
Langganan:
Postingan (Atom)